Minggu, 30 Desember 2007

Ada Dugaan Penyalahgunaan Dana BOS Di Nabire

Kepala Sekolah Dasar Inpres Abouyaga Distrik Mapia Barat , salah satu contah kasus dalam penyalahgunaan dana Bos . Dalam rangka mendapat jumlah dana bos yang besar oknum kepala Sekolah melakukan penggelembungan data siswa. Dimana dalam laporannya kepada dinas dinaikan jumlah siswanya dari jumlah siswa yang sebenarnya . Sementara dalam pengunaan tidak ada keterbukaan antara guru, komite juga masyarakat . Hal itu telah lama dilakukan kepala Sekolah SD Inpres Abouyaga distrik Mapia Barat yang baru dimekarkjan dari distrik Mapia Kabupaten .
Menurut salah seorang guru SD Inpres Abouyaga , mengaku selama ini tertutup dalam penggunaan maupun jumlah dana bos yang selama ini diterima . Bukan saja itu dalam pendataan ada pengelembungan data siswa . Inilah satu kasus penyelengan dana bos yang terkuak di public bahkan persoalan ini sudah terdengar sampai ditelinga anggota DPRD Nabire.




“Sekitar 147 Sekolah Dasar dan 32 SMP yang ada di Kabupaten Nabire,terhitung hari efektif kantor mulai mencaikan dana Bantuan Operasianal Sekolah(BOS) tahun 2007.
Dengan demikian, terlihat di kantor Dinas Dikjar Kabupaten Nabire,terhitung Senin (22/10) sejumlah kepala sekolah SD dan SMP sedang melengkapi sejumlah persyaratan yang telah di minta.
Terkait besarnya dana Bos yang akan di terima oleh masing-masing sekolah,dapat di terima berdasarkan jumlah siswa atau murid masing-masing sekolah yang ada.
“Untuk besar kecilnya dana Bos yang akan di terima,sesungguhnya berdasarkan jumlah siswa,jadi sekolah yang muridnya banyak ,pasti yang menerima dana Bos paling besar,yang sedikit siswanya sebaliknya”.
Demikian di katakan tim pengelola dana Bos Kabupaten Nabire Yan.Taribaba S,Sos kepada media ini di ruangan kerjanya.
Dikatakan,Dana Bos untuk jenjang pendidikan SD dan SMP se-Kabupaten Nabire, kini telah siap di bagikan kepada kepala sekolah masing-masing ,melalui rekening kepala sekolah.
Dengan demikian,sangat di harapkan kepada pihak kepala sekolah masing-masing untuk dapat melengkapi sejumlah persyaratan yang telah di minta,sesudah itu dananya tinggal di ambil melalui Bank.
Dan pembayaran Dana Bos yang kini telah di salurkan, dapat di lakukan pembayaran sesuai dengan penyaluran dana tersebut ,dari Dinas Dikjar Provinsi Papua.
Sebab setelah di lakukan pembayaran ke pihak sekolah masing –masing melalui kepala sekolah di Bank,setiap tahun berjalan akan di lakukan pemeriksaan realisasi penggunaan dana Bos tersebut.

Menurut Ketua Komisi D Frits Nomoubuya Agapa yang ditemui media ini ( 31/10) mengatakan pada tingakt pengelola ada keluhan dari sejumlah ada manipulasi data sekolah juga para guru mengadu dimint6a potongan . Dilapangan guru-guru melakukan manipulasi siswa . Kepala sekolah yang tidak terbuka , tanpa melibatkan guru-guru yang ada , komite sekolah yang telah dibentuk . “ Banyak persoalan yang mengarah kepada penyimpangan dan penyelewengan terjadi selama ini . Banyak keluhan pula selalu datang dari guru-guru, komite maupun masyarakat . Ada beberapoa SD yang terjadi seperti SD Inpres Digikebo distrik Kamuu Selatan atau SD Inpres Abouyaga dan lainya . Para kepala Sekolah tidak terbuka atas penggunaan dana, lalu diikuti dengan penggelembungan data lalu ada pula penyalahgunaan dana . Ini sebatas keluhan tapi jelas ada indikasi itu “ kata Frist Agapa, Amd.Pt

Lalu bagaiamana langkah untuk menghindari penyelewengan dana bos ? belum lama ini ada rapat koordinasi untuk mengingatkan agar ada perubahan kinerja kerja . Berdasarkan pengaduaan yang ada , telah diharapkan agar distrik yang ada bank dilsalurkan langsung bukan lagi lewat tingkat pengelola di dinas . Tingkat pengelola hanya sebatas menerima laporan dan melajutkan ke dinas provinsi . Dari dians yang mengelola selalu ada jawaban yang muluk-muluk tetapi kenyataannya acapkali tidak sesuai dengan harapan . “ Jangankan penggunaan dana sossialisasi penggunaan dana bos saja belum begitu menyentuh sehingga wajar terjadi penyimpangan “ tegas agapa .


Sedangkan mengangkut penyimpangan , manipulasi siswa , sudah berulangkali disarankan untuk cross cek data siswa namun tidak pernah dilakukan maka tingkat pengelola dan kepala sekolah ditengarai ada manipulasi untuk mendapat jumlah dana yang besar . “ Berdasarkan keluhan masyarakat atas penyelewengan dana seperti SD Inpres Abouyaga, dan beberapa SD lainnya yang terjadi penggelembungan darta siswa untuk mendapat dana yang besar . Siswa sedikit tapi data siswa digelembungkan agar dapat dana bos yang besar jumlahnya. Ini baru satu kasus , masih ada banyak lagi yang tersembunnyi “ urainya .

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda