ARUI, Merebak Wabah Misterius
Minggu tanggal 30 desember 2007 lalu warga kampung Arui Distrik Napan merayakan natal pemuda, namun natal sekaligus acara tutup tahunm menjadi bumerang bagi mereka pasalnya usai mereka santap makanan yang disajikan pada perayaan natal pemuda tersebut pukul 4 subuh Dance sawaa warga kamopung kampung Arui mengalami kelainnan pada tubuh mereka dengan gejala , perut mules , muntaber , kejang, dan kuku tangan kaki membiru hingga hembuskan nafas terakhir . Dance yang juga guru SD di Arui adalah korban pertama dari sekian korban yang berjatuhan usai santap makanan yang disajikan pada acara natal pemuda sekaligus tutup tahun . Sore harinya disusul Robert Morare kembali jatuh sakit dengan gejala penyakit yang sama dan menghembuskan nyawanya terakhirnya . Sebagian warga mengalami kondisi tubuh yang sama sehingga terakhir warga mengevakuasi ke rumah sakit demi menjalani perawatan di rumah. Korban mulai berjatuhan hingga hari ini 8 oranng telah meninggal dunia . Sementara pasien yang dirawat di rumah mencapai 40 orang .
Menurut salah satu pasien M Msiro ditemui media ini diruang inap mengatakan tanggal 30 desember lalu mereka mengikuti natal pemuda sekaligus merayakan tutup tahun di kampung . panitia menyajikan makanan dua meja , sementara lagi sedang ibadah, mereka dikagetkan dengan kedatangan jenazah Leonarce yang dikirim dari Wapoga . Maka semua warga keluar untuk melihat jenazah yang dibawa datang itu . Tidak ada seorangpun yang menjaga makanan yang telah disediakan pada meja itu . Usai melayat warga melanjutkan kegiatan natala pemuda yang sempat tertunda gara-gara kedatangan jenazah tersebut .
Tanggal 30 desember Sebelum Ibadah itu mulai Jenazah Mama Petornela Misiro yang meninggal di Wapoga tiba di Arui. jam 7 00 wp Ibadah perayaan Natal Kampung Arui di mulai sampai Ibadah berakhir jam 9 30 wp. Jam 9 30 wp malam Guru jemaat Orgenes Woromboy yang pimpin Ibadah makan lebih Duluan. .Jam 10 00 wp malam Makan bersama setelah selesai pulang kerumah masing-masing dengan baik.Tanggal 31 Desember 2007 Jam 4 00 wp Pagi Dance sawaa merasa perut mules dan muntah disusul dengan Derek Inauri dan lain-lain.Tanggal 1 Januari 2008 .Jam 1 .00 wp Danci Sawa Guru SD meninggal di Kampung Arui.Jam 4 00 wp Derek Inauri meninggal di Kampung Arui.Jam 5 00 wp Robert Morare Guru SD meninggal di kampung di arui Jam 7 00 wp Kostantasa Singamei meninggal di kampung di Arui. Tanggal 2 Januari 2008 beberapa orang korban keracunan langsung evakuasi ke RSUD Nabire.Termasuk Matias Arwam Mahasiswa STT Is Kijne Abepura yang meninggal di tengah perjalan menuju RSUD Nabire.Tanggal 3 Januari 2008 Jam 6 00 wp. Jam 6 00 wp Tim Dinas kesehatan Turung kelokasi kejadian dengan membawa keracunan.obat-obatan ke Arui Jam 6 30 wp Sekertaris Daerah Nabire Drs Ayub Kayame Mengunjungi korban Arui Ke Rumah Sakit Umum Siriwini Nabire. Jam 3. 30 wp pagi subu Ibu Salomina Saroy meninggal di RSUD Siriwini Nabire.Tanggal 4 Januari 2008 jam 9 30 wp subu Ibu Ilemina Saroy meninggal di RSUD Nabire.
selama acara hingga santap makan tidak ada kejanggalan tetapi pada pukul 4 subuh barulah terasa ketika salah seorang waga guru Dance sawaa mulai mules-mules, disertai muntaber, pada tubuhnya kejang-kejang( tegang ) lalu kuku tangan dan kakinya membiru hingga mnghembuskan nafas terakhirnya . kemudian gejala penyakit yang sama dialami seluruh warga arui yang mengikuti acara ibadah pemuda natal , sampai 8 menelan 8 korban nyawa . kemudian tanggal 2 januari 2008 pasien dari kampung yang masuk rumah sakit kian memuncak memenuhi rumah sakit daerah nabire .
“ setelah kita makan makanan itu baru kami mulai sakit-sakit sampai ada yang meninggal “
kata msiro .
Ketika dikofirmasi( 07/01) Suara Perempuan dr.Agustin Y.M Pelaksana harian direktur RSUD yang juga angota Tim Kejadian Luar Biasa Nabire kepada suara perempuan mengatakan . pasien sudah mulai masuk rumah sejak tanggal 1 januari tetapi karena datang satu –satu maka dianggap bukan kejadian luar biasa . ketika tanggal 2 januari barulah dapat dikatakan kejadian lauar biasa sebab dari satu kampung saja masuk rumah sakit banyak . Maka itu dianggap KEJADIAN Luar Biasa ( KLB) penyebab utama wabah yang menyerang warga kampung Arui ini belum ada kepastian penyebab utama , karena itu belum bisa dipastikan . sample darah kami telah mengirim ke jayapura untuk diperiksa secara laboratories. DISINI sudah berulangkali melakukan pemeriksaan darah namun tidak mampu terdeteksi maka kami kirim ke jayapura .Kita harap mhasilnya besok pagi ( 08/01) tiba di nabire .
“Untuk penyebab kami tidak dapat pastikan makan mesti dilakukan pemeriksaan . karena itu, sampel darah telah dikirim ke Jayapura untuk pemeriksaan dan sedang diperiksa disana , dalam waktu dekat ini hasil pemeriksaan akan tiba di Nabire Direktur Rumah Sakit Nabire Dr Agustin Yuliana Mantow menandaskan Infeksi Banteri ini tidak bisa periksa di Nabire sebab RSUD Nabire Tidak ada alat untuk menedeteksi di periksa darah maka itu sebagai sample darah harus kirim ke Laboratorium RSUD Jayapura untuk memastikan bakteri yang menimpa warga masyarakat Arui “ urai agustin.
Menyoal data korban yang telah menigggal di rumah sakit agustin mengakui hingga hari ini sudah 3 pasien telah meniggal dunia . Sedangkan yang meniggal di kampung belum diketahui . data korban yang meninggal di rumah sakit 3 orang, rawat inap 24 orang , dirujuk ke jayapura 2 orang dan rawat jalan sebanyak 103 orang . Dan yang sedang dirawat sampai hari ini 11 orang .
Penyebab belum bisa dipastikan maka blum bisa dipublikasikan . Sudah ada hasil pemeriksaan baru akan dipublikasikan . Karena itu dokter aguistin menyarankan agar
masyarakat menjadi kesehatan dalam kehidupan sehari-hari masuk kebersihan makan miunum . Jaga kesehatan sangat penting .
Menurut Kepala Dinas Yosepina Manuawaron mengatakan ada indikasikan penyebab penyakit itu berasal dari ternak babi ,maka perlu dokter hewan untuk turut serta ke lokasi untuk mengecek langsung. Kami Pihak Kesehatan Sedang mengecek dan mencari tahu jenis penyakit apa sebenarnya sudah menyerang warga Arui itu.Lebih jauh manuaron mengatakan kami sudah berusaha semaksimal mungkin ,kirim obat-obatan ke Lokasi kejadian dan kami siapkan satu gedung untuk mereka dengan maksud pelayanan penuh kepada mereka.
Yang mengherankan bagi guru gembala adalah sebelum mereka makan saya lebih dulu makan setelah itu jam 10 00 wp makan bersama tetapi saya tidak kena , jadi makanan malam itu bagi 2 kelompok, kelompok pertama untuk anak-anak, kelompok kedua adalah Orang Dewasa .yang kena penyakit itu kelompok orang tua sedangkan anak-anak kecil tidak kena,pada hal masak itu sama-sama . Dan guru jemaat ini heran kedua anaknya yang tidak ikut makan juga kena penyakit itu,lalu opneme di rumah Sakit Nabire. Pada Waktu kami makan tidak rasa apa seperti biasa tetapi gejala penyakit itu muncul jam 4 00 wp subuh jadi kami bingun sebab hal seperti ini baru terjadi kalau biasa terjadi kami bisa duga penyebabnya ini dan itu.
Menurut sejumlah pasien juga warga yang ditemui (5,7/01) di Rumah Sakit Siriwi Nabire mengakui Kami biasa lakukan acara seperti itu namun natal kali sangat aneh. Karena Pada saat Ibadah itu mau di mulai Jenasa Mama Petor Nela Misiro tiba di Arui di bawah datang dari Wapoga semua orang yang ada dalam Gereja maupun Ibu-ibu yang menyiapkan makanan mereka semua lari ke pantai melihat jenasah Mama Petornela Misiro.Setelah itu baru ibadah .Jadi menurutnya cara menyiapkan makanan , Menunya masak sama-sama dalam rumah dan simpan dalam rumah waktu menyiapkan baru keluarkan dari dalam rumah hidangan orang dewasa/ dan hindangan untuk anak-anak kecil hanya saja meja itu saja yang bagi dua. Pertama menyiapkan hidangan orang Dewasa lebih dulu setelah itu ibu-ibu mau siapkan hidangan anak-anak kecil tiba-tiba ada berita Jenasah mama Petornela Misiro tiba dari Wapoga ,dengar berita itu ibu-ibu tinggalkan menyiapkan makan anak-anak itu pergi melihat jenazah tidak ada ibu atau orang yang jaga makanan yang di siapkan hindangan orang Dewasa itu.Sesudah menengoh Jenazah kembali lalu menyiapkan hindangan buat anak-anak kecil. Bubu yang di pakai sama,air Putih yang diminum juga sama.Jadi yang kena racun itu Mereka yang mencicipi Hidangan pertama orang dewasa, hidangan pertama itu habis ibu-ibu konsumsi tambahkan hidangan kedua sehingga mereka yang mencicipi hidangan kedua tidak kena racun mematikan itu.
Jadi kami duga ,pada waktu ibu-ibu tinggalkan makanan lalu pergi melihat Jenazah saat itu orang lain memanfaatkan kesempatan menghamburkan diatas menu yang siap makan ini. Karena yang kena itu mereka yang timba makanan gelombang pertama sedangkan timba gelombang kedua dan anak-anak kecil tidak kenah racun.Jadi singkatnya itu sengaja orang menghamburkan racun itu di kampung Arui.
Dewasa ini opini public mengemuka bahwa wabah itu berasal babi hutan atau babi piara itu tidak benar sebab babi hutan itu selalu makan makanan alam tidak ada mengandum virus sedangka babi piara pasti saja semua orang makan irtu semua yang kena.
Dari berbagai sunmber mengakui bahwa Pada waktu Ibu-ibu tinggalkan makanan sendiri yang di siapkan di samping Gereja itu oleh orang yang di pakai setan menghamburkan racun diatas hidangan yang siap di makan ini. Melihat dari kejadian sudah lama disiapkan untuk membunuh orang Arui sehingga momen itu dimanfaatkan untuk melakukan niatnya itu sehingga menelan korban 8 orang meninggal dunia akibat perbuatan biadap itu.Kejadian seperti ini bisa terulang di daerah lain kerena itu di buat oleh orang yang tidak mau hidup dengan Papua. Dan mempercepat genosaid. Makanan yang di makan itu berkontaminasi dengan bahan kimia siapa yang menghamburkan racun diatas makanan pertama..Gejala sakit yang muncul pada masyarakat arui Panas tinggi. Perut mules,muntah,Menceret, diare pertama dan kedua tidak ada pertolongan para medis maka menceret ketiga langsung meninggal.
Data korban hasil penelusuran media ini , akibat merbaknya wabah ini selurruh warga kamnpung telah mengungsi ke kampung lain sebab terkhir 8 orang telah meninggal dunia termasuk seorang Mahasiswa STT IS Kijne Jayapura yang sedang menjalani praktek di Arui , 40 orang telah menjalani rawat inap, 2 orang dirujuk ke Jayapua dan ratusan warga menjalani rawat jalan di rumah Sakit Umum Nabire
Korban Meninggal Dunia 08 orang
Derek Inauri umur 32 tahun pekerjaan Nelayan meninggal di Arui
Danci Sawaa Umur 34 tahun Pekerjaan Guru SD meninggal di Arui
Robert Morare umur 41 tahun Pekerjaan Guru SD meninggal di Arui
Ny Kostantasa Singgamui umur 36 tahun pekerjaan ibu rumah tangga meninggal diArui
Mathias Arwam umur 27 Tahun Pekerjaan Mahasiswa STT Is Kijne Abepura meninggal dalam perjalan menuju RSUD Nabire.
Ny Ilena Saroi umur 28 tahun Pekerjaan Ibu rumah tangga meninggal di Rumah Sakit Umum Nabire.
Ny Salomina Saroi umur 40 tahun pekerjaan Ibu rumah tangga meninggal di rumah sakit Umum Nabire.
Bapak Eliakim Misiro umur 57 tahun Pekerjaan pensiunan Dinas kehutanan Nabire meninggal di rumah sakit umum nabire.
Emanuel goo (nabire)
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda