Kamis, 03 Januari 2008

Menukil Sejarah Rumah Sakit Umum Paniai






Dari Zieken Huis In Central Gebergte In Wisselmeren hingga RSUD Paniai


Rumah sakit Umum Kabupaten Paniai kini berdiri megah di perbukitan Kampung Madi Kota Enarotali . Dapat berdiri megah atas perjuangan panjang pemerintah Kabupaten Paniai selama 3 tahun semasa kepemimpinan Bupati Yanuariius Douw, SH dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Paniai.
Kemegahan RumahSakit Umum yang kini dinikmati oleh masyarakat Paniai ini tak terlepas dari dari jatuh bangun pelayanan ala kadarnya hinggga menuju Rumah Mandiri yang dapat menjangkau masyarkat .

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Paniai Redempta Clara Tatogo yang ditemui media ini di ruang kerjanya mengatakkan Rumah Sakit Umum yang telah berdiri ini tidak terlepas dari sejarah perkembangan pos Pelayanan Kesehatan hingga menjadi Rumah sakit Umum . Rumah Sakit ini berjalan secara administrative sejak tahun 2003 sekalipun pembangunan gedung belum selesai . Kemudian dimulai master plan , lalu dilanjutkan pembangunan gedung secara bertahap hingga tahun 2007 dengan menelan 26.900.000.000, yang bersumber dari DAU,OTSUS dan APBN. Ada yang dari APBD tetapi digunakan untuk kegiatan operasional . Kini rumah sakit ini telah dibangunn komplit mulai gedung adminstrasi, ruang inap, poliklinik,UGD satu unit, Laboratorium, Rumah dokter jaga, 4 buah rumah dokter ahli, Pagar, penginapan dengan 1 unit UGD . Dana pembangunan Rumah sakit menelan sebesar RP. 26.900.000.000;- selama 2003-2007 .
Tenaga yang dimiliki untuk menjalankan roda rumah ini hingga kini berjumlah 30-an , dengan rincian 4 orang dokter umum PTT(Pegawai Tidak Tetap) , dan seorang dokter ahli kandungan yang adalah direktur Rumah Sakit serta 24 lainnya para medis dan pegawai rumah Sakit .
Kendati Rumah sakit telah dibangun namun masalah tenaga medis, hingga sarana medis belum lengkap . Itulah yang menjadi masalah bagi Rumah sakit ini . Sementara itu gedung RSUD akan diselesaikan secara bertahap sesuai master plan yang ada . “Bukannya melakukan pekerjaan ini setengah-tengah namun memilki komitmen untuk merampungkan semuanya” urai Redempta yang juga ketua PKK Kabupaten Paniai .
Perjalanan dan Perjuangan menuju Rumah Sakit bertipe ………. Ini cukup panjang dan memiliki sejarah perjalanannya .



Tak hanya pembangunan Rumah Sakit saja yang diutarakan Redempta , namun sejarah perjalanan pun terugkap ketika ditemui media ini .
Menurutnya saya sudah bertugas sejak 1968 maka sedikitnya telah mengetahui sejarah perjalanan rumah sakit ini mulai dari Zieken Huis In Central Gebergte In Wisselmeren hingga Rumah Umum Daerah Kabupaten Paniai ini .


Riwayat berdirinya Rumah sakit Enarotali yang dulunya disebut Centrale Zieken Huis In Wisselmeren . Tahun 1950-an berdirilah rumah Sakit ( zieken Huis) di Enarotali yang dipimpin oleh Suster Muis dibawah binaan gereja dalam hal ini Gereja Katholik dan Pusat pelayanan kesehatan tersebut swasta penuh .Tenaga yang ada waktu itu adalah Zr. Muis dan Adolof Pakage sebagai Zieken Op Paser alias penjaga orang Sakit. Kemudian tahun 1956 oleh Suster Muiz mengadakan pendidikan tingkat Helpperplegster atau pembantu perawat. Maka dikaderkan 2 orang pembantu perawat ( help perplegster) yakni Hubertina Mote dan Adriana Mote . Kemudian tahun 1958 datang 3 orang Zuster biara berkebangsaan Belanda , Suster Johana, Bernada dan Marigema. Mereka bekerja pada pos pelayanan kesehatan tersebut, ditambah dengan tenaga –tenaga pribumi yakni Hubertina Motte, Adriana Mote, Thomas Mote, dan Rosa Jouw waktu itu .
Pos pelayanan ini kian hari kian seirama perkembangan zaman , Maka tahun 1960 datang lagi 2 tenaga pembantu bidan yakni Adojeba Gobay dan Kosala Mote , yang waktu itu keren disebut sebagai Zorg Moeder en Kind (ZMK) . Pada tahun yang sama 2 dokter asal Belanda datang mengabdi didaerah Wisselmeren yakni Dr.Hen bring dan Dr. Roijer . Lalu pada tahun 1964 yang saat itu masa peralihan maka Dokter berkebangsaan Belanda Pulang dan digantikan oleh Dokter Orang Indonesia yakni Dr. Hutapea dan digantikan lagi DR. Liong Tni. Setahun kemudian tepatnya 1966 Dr. Kawegian bertugas disini. Pada masa kepemimpinannnya banyak kegiatan yang diusungnya seperti dukun, UKS( Usaha Kesehatan sekolah), pelatihan KIA 9 Kesehatan Ibu dan Anak) . Lantas tahun 1968 digantikan oleh Dokter Opasunggu dan isterinya . Dua tahun kemudian digantikan lagi oleh Dr. Shio Liong . Dokter –dokter Indonesia selalu berganti-ganti dalam perekembangan pelayanan kesehatan kepada masyarakat . Sementara itu penambahan perawat ( perpleger) dan pembantu (Perplegster) dilakukan dalam rangka pembenahan pelayanan antara lain J. Jantori , M. Kamhaula , A. Jantori, A. Gondeguwai, A. Saijori , S. Sigabai , A. Aibekop dan isterinya .

Kemudian tahun 1973 paramedis yang bertugas , Suster Bernarda, Suster Marigema, DR. Tumada , Dorce Gobay, Adolpina Bobii, Rosa Bunai, Mariana Edowai, Hubertina Mote, Holly Ohee, DAN Pelipus Adii.

Tahun 1952 hingga 25 april 1974 Zieken Huis In Central Gebergte In Wisselmeren ini secara penuh berada ditangan misi ( gereja katolik) . Pelayanan dan pengelolaan seluruhnya berada ditangan katolik.
Tepat tanggal 25 april 1974
Zieken Huis In Central Gebergte In Wisselmeren
Berpindah tangan secara resmi dari pusat pelayanan kesehatan swasta kepada Pemerintah . Maka mulai hari itu secara resmi bekerjasama dengan pemerintah dalam pengelolaan bbaik tenaga , peralatan medis, juga tenaga sampai tahun 1982 . Jadi gereja katolik menjadi cikal bakal adanya rumah sakit ini. “ Tanggal 25 april 1974 rumah sakit swasta disyahkan menjadi rumah sakit yang bekerjasama dengan Pemerintah Daerah termasuk tenaga, dan sarana melalui SK Mentri Kesehatan No. 240/N-AU/B.V/1974 tanggal 25 april 2005. Dan Rumah Sakit Enarotali masuk dalam registrasi 606-607 dengan SK Mentri yang sama . Saya pernah tugas disini sejak tahun 1973-1974 dari swasta penuh diserahkan kepada Pemerintah sampai sekarang “ urai Ketua Ikatan Bidan Indonesia Kabupaten Paniai ini .
RSUD ini berdiri di desa Enarotali Kabuopaten Paniai. Kemudian melihat dinamika Kota Enarotali , nbaik kepdatan Penduduk, polusi udara, maupun dinamika kota maka atas kebijakandan inisiatif Kepala Dinas Kesehatan Paniai memindahkan ke Kampung Madi mulai tahun 2003 dengan membuat master plan . Sedangkan pelayanan dilakukan sejak maret 2007 . Pembangunan administrasi dilakukan sejak 2003. Pada hakekatnya pembangunan dan penataan Rumah sakit belum rampung namun pelayanan medis. Biar menata sambil melakukan pelayanan . Sengaja dipindahkan karena letak rumah tidak strategis, dimana letaknya berada ditengah –tengah kota, lalu adanya polusi udara,kebisingan dan kepadatan penduduk dengan melihat dinamika masyarakat yang sedang berubah. Kemudian rumah ini dibangun “ tandas mantan Ketua Dekranasda Paniai ini . ]
Rumah yang dibangun dengan menelan miliaran rupiah ini ,demi menekan angka kematian, sebab selama ini angka kematian banyak karena fasilitas yang kurang memadai , juga selama ini pula banyak pasien yang dibawa keluar daerah Paniai untuk melakukan perawatan selanjutnya , sebab sarana yang dimiliki sangat terbatas lalu pasien mengeluarkan biaya cukup besar, baik biaya pengobatan, akomodasi, maupun tranportasi , maka dengan telah dibangunnya rumah sakit ini dapat menjawab pergumulan masyarakat artinya masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas yang telah dibangun ini .
Rumah yang lama di Kota Enarotali telah dijadikan sebagai penginapan Pasien ,dengan demikian dapat diharapakan bahwa ke depan pasien tidak perlu dibawah keluar dari Paniai sebab telah dibangun Rumah Sakit ini. “ oraang anggap dinas Kesehatan tidak berbuat apa-apa tetapi kami sudah buat banyak sesuai kemampuan dana, daya dan tenaga. Buktinya lihat saja RSUD terbesar dan termegah di daerah Pedalaman Papua “ urai mama Douw .
Emanuel goo

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda