Selasa, 01 Januari 2008

Dari Kilas Balik HUT Ke –XI

Dalam memperingati HUT Yabimu ke XI bertempat secretariat Yabimu jalan Pipit Kaliharapan Nabire digelar diskusi dengan tajuk Evaluasi Program Kegiatan Yabimu untuk menerima Saran Kritik Stakehoulder.Hadir dalam acara itu wakil pemerintah Daerah, Tokoh masyarakat, anggota legislative, tokoh agama,LSM juga insane pers dari berbagai media (Suara Perempuan Papua,Papua Pos Nabire, RRI, Mingguan Hidup).
Menurut Fransiskus Tekege pelu dibangun kembali manajemen Yabimu juga mengangkut hubungan dengan masyarakat .Yabimu identik dengan pemerintah sebab selama ini banyak proposal masuk di Yabimu. Kalau begitu yabimu hadir untuk apa? .Selama ini pula masayarakat memandang Yabimu identik Yayasan Orang Mapia ,Modio. Orang pandang hanya lihat dari luar pagar.Padahal hadir untuk masyarakat Nabire khususnya dan Papua umunya . Maka kedepan system manajerial sampai tingkat program mesti jelas dalam mengemban misi pengembangan Yabimu. Yabimu diminta buka diri.Selaku mantan Direktur berharap Evaluasi sangat diperlukan dan kesempatan inilah perlu koreksi diri dalam memantapkan program dan manajeman Yabimu. Dana menjadi kendala utama dalam pengembangan Yabimu sendiri maupun pengembangan masyarakat. Sejak tahun 2005 sudah memperjuangkan ada dana untuk dibahas dalam APBD tapi tidak pernah ada alokasi khusus. Dengan demikian sidang Tahun ini tidak bicara sebab tidak ada gunanya ibarat buang garam dalam laut.Yabimu memiliki jangkauan hingga Kabupaten Paniai lama ( Kab.Paniai dan Nabire ) Sedangkan Thobias Bunapa menilai Selama ini Yabimu mengkaderkan anak-anak yang tamatan perguruan Tinggi untuk masuk menjadi PNS ,bukan mengembangkan ekonomi masyarakat. “ Selama ini hanya siapkan orang menjadi PNS “ katanya . Lalu kalau bangun daerah ini aktifkan kembali 23 LSM yang pernah dibina Yabimu,serta pendidikan/penyuluhan pemahaman mesti dilakukan kepada masyarakat dalam mengembangkan masyarakat. Kalau Yabimu bergerak dibidang ekonomi ,bidang spesifiknya apa . Tak perlu pegang berbagai program, pegang satu lalu kembang itu menjadi program prioritas .
Edy Sauwamanay, Yabimu memiliki program yang sangat relevan dengan masyarakat Papua namun kenapa pemerintah lewat apbd tidak alokasikan dana untuk Yabimu .Padahal visi misi luar Yabimu samngat membantu pemerintah dan masyarakat dalam memberdayakan .Harusnya Yabimu mendapat support dana sedikit dari pemerintah demi mendukung program pengembangannya .
Menurut Drs. Thomas Tigi ,Yabimu satu LSM yang memberdayakan ekonomi kerakyatan,namun kehadirannya ini saya tidak mengetahui apa visi dan missi serta program apa yang dilakukan . Hari ini baru saya tahupadahal Yabimu dengan Rumah saya hanya dipisahkan oleh pagar. Pemerintah tidak tau kehadiran Yayasan ini. Kehadiran Yayasantidak pernah tahu oleh pemerintah daerah.Karena belum tahu program pengembangan dari Yayasan ini , kalau memang ada program pengembangan ekonomi kerakyatan pemerintah dapat cari jalan keluar. Selama ini sudah beberapa Yayasan mendapat rekomendasi dalam pengembangan masyarakat. Hanya Yabimu baru kita tahu . Maka kedepan perlu ada kerjasama dalam mengembangkan ekonomi rakyat di daerah ini. Sedangkan menurut Pater Natho Gobay, Pr, bahwa kita dunia pendidikan milik Yayasan mengalami hal yang sama dengan LSM lainnya . Dimana awalnya pendidikan Swasta terutama sekolah Kristen dulunya mendapat bantuan dari luar negeri . dengan adanya perubuhan situasi politik maka semua bantuan di dunia pedidikan ditutup. Bantuan kepada sekolah swasta sudah terhenti, sekolah-sekolah swasta mati. Masyarakat sudah tahu. Tiap tahun dibantu dari Pemerintah Daerah dengan 200 juta lebih . Hal serupa berlaku juga bagi lembaga inidengan visi,misi,. Kita mau wujudkan lewat karya –karya misi, lewat pemberdayaan ekonomi. Untuk itu seluruh tugas diarahkan kesana, mesti ada batasan-batasan wilayah tertentu.Mencakup berapa wilayah, harus ada komitmen dari lembaga ini. Apa yang kita mau bangun. Kalau LSM berhasil membangun masyarakat ,ppemerintah akan mendapat nama baik maka mesti Peme5rintah menjadikan LSM sebagai mitra bukan musuh sebab LSM pun turut membangun masyarakat dan daerah ini. LSM tak pantas distigmasisasikan bahkan dipolitisir sebab mereka berkarya untuk masyarakat. Sementar itu Drs. Hubertus Kobepa salut kepada Yabimu yang berkemauan untuk merefleksi,melihat kembali menilai diri, evaluasi sebagai dasar menuju kemandirian Yayasan ini. Dalam perjalananlembaga ini menangani beberapa kegiatan namun peternakan ayam mesti digali kembali sebagai cikal bakal lembaga ini .Lalu MenurutDrs.Lambertus Roma memepertanyakan apakah pemerintah Daerah sudah tahu betul Yabimu punya program,sebab LSM sebesar apapun harus berjalan sama-sama .Kalau Pemerintah melihat Yabimu sebagai musuh maka sangat berpengaruh dalam program pengembangan mayarakat. Maka sekatrang Yabimu dan pemerintah mesti kerjasama dalam membangun manusia dan daerah ini. Yabimu harus menjadi mitra bukan oposisi. Lalu orientasi pengembangan ke daerah pedalaman pergerakan lebih dititikberatkan pada penyuluhan yang bersifat penyadaran ,pemahaman masyarakat dalam melihat berbagai hal. Ambosius Degey Direktur Eksekutif Yabimuketika menggelar jumpa pers dari berbagai media seusai diskusi Evalausi program kegiatan Yabimu menerima Saran ,Kritik Stakehoulder mengatakan Yabimu berdirisejak 11(1996-2007) tahun lalu tepat 05 Mei 1996. Diusia 11 tahun yang kini memasuki usia remaja maka perlu evaluasi atas semua kegiatan yang telah dilakukan maka diundang semua stakeholder untuk memeberikan masukan,kritik,saran. Walaupun ada berbagai kegiatan sudah dilakukan namun tidak luput kesalahan dan kekurangan maka ada evaluasi demi melakukan pembenahan-pembenahan ditingkat managerial hingga program. Yabimu mengembang 7 isu utama yang berusaha diimplentasikan,selain pemberdayaan ekonomi kerakyatan, pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender, demokratisasi dan pemberdayan masyarakat Sipil,pemberdayaan masyarakat adat, dan penguatan LSM, serta Manajemen Informasi (MIS) di Nabire. Berbagai usaha pengembangan telah dilakukan . Perternakan ayam di Parung Bogor, pembentukan koresai-koperasi Simpan pinjamdi Pedalaman,Pengembanagan Apotik hidup, Kebun Kopi milik bersama, pembinaan ibu-ibu khusus jahit mnenjahit,Denag pendapat resmi antara DPRDKabupaten Nabire, bersama LSM dalam advokasi APBD yang memihak pada rakyat, Diskusi multipihak tentang tata pemerintahan yang baik dan bersih, pembentukan Jaringan Kerja Perempuan dan Anak kab.Nabire , pembentukan Dewan Adat Kab.Nabire, pembentukkan Forum kerjasama LSM local Kabupaten Nabire,Dialog interaktif di RRI,advokasi masalah pembayaran hak ulayat antara pengelolakayu dan pemilik dusun Tanah serta baru saja dilakukan lokakarya di Mapia dan Enarotali pembedayaan ekonomi dan Yabimu akan membangun akses pemasaran yang bergerak dari pedesaan ke kota dan sebaliknya,guna mendistribusikan. Itulah dari secuil kegiatan yang dilakukan. Kita dapat membangun satu basis pengembangan tapi tidak memiliki modal dana yang kuat . Kami hanya ikut kemauan donor-donor . Yabimu tidak mampu membangun basis yang kuat dan tetap dalam pemberdayaan masyarakat. Kendati demikian banyak hal yang harus dibenahi, dalam waktu dekat akan dibangun akses pemasaran dari masyarakat pedalaman dalam memasarkan hasil produksi,baik dari pedalaman ke kota juga dari kota ke pedalaman dalam memenuhi kebutuhan sembilan bahan pokok(Sembako). Dari Lokarkaya di Enarotali dan Mapia menhendaki akses pemasaran, .Yabimu sudah membangun jaringan yang ada baik mitra LSM sehingga akan menjadi sinergis. Kegiatan ekonomi akan menjadi prioritas. “Akhir bulan uini pendistribusian barang terutama sembako dari Nabire ke Pedalaman akan operasi. Hal ini atas kerjasama Yabimu dengan OXFAM Great Britanian” kata Degey .
Untuk mengembangkan basis masyarakat yang kuat mandiri itu ,lanjut Degey Yabimu mengalami kendala pendanaan ,sebab selama ini yabimu mengikuti kemauan donator-donatur bukan pelaksanaan program dan dana yang bersumber dari Yabimu. .Sesuai visi misi , bagaiamana membangun kemanadirian, sudah memasuki usia yang ke 11 tahun harus memikirka pendanaan yang terlepas dari donor. Membangun kemandirian lembaga dulu lalu masuk membangun kemandirian masyarakat .Karena Yabimu adalah satu lembaga sosial yang perlua ada control sosial dari stakehoulder ,pemerintah, masyarakat, juga penmgurus Yayasan.
Kendala yang dihadapi Yabimu selama ini mengalami kesulitan mensinergiskan membangun jaringan denmgan berbagai pihak. Pada tingkat LSM sudah terjalin baik dan sudah berjalan 2 tahun lebih . Kendala lain bahwa soal pendanaan dimana selama tergantung pada donor dan mengikuti kemauan donor. Kalau pemerintah memberikan bantuan kita tidak tolak sepanjang tidak memepengaruhi keindenpendensian lembaga. Yabimu tidak menolak bantuan dana sepanjang tidak mempengaruhi ruang gerak dan indenpensi lembaga.Namun pemettrintah tidak memahami misi LSM .Sasarannya sama demi membangun masyarakat di Daerah ini. Emanuel Goo

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda