Rabu, 02 April 2008

MANUSIA DAN CINTA

Oleh David Goo

“Pergulatan Mencari Cinta Menyambut Pesta Emas Gereja Katholik St. Yohanes Pemandi Di Goodyde Pada 01 Juli 2008”


Setiap manusia memiliki daya untuk cinta dan mencintai. Cinta dan mencintai merupakan suatu daya ilahi Allah untuk manusia, juga sebagai sebuah kodrat manusia. Cinta dan mencintai itu terpatri dalam diri manusia dan biasanya berwujud dan dipraktekan manusia dalam bentuk kehidupan konggrit: untuk dirinya sendiri, untuk manusia lain, untuk isi dunia dan terutama kepada Allah itu sendiri.
Oleh karenanya,esensi sebuah cinta digali dalam apa yang namanya hidup, demi untuk sebuah KEHIDUPAN. Aliran Hidup yang materialistik-hedonistik hingga Kolusi, Korupsi dan nepotisme, seluruh hidup adalah materi tentunya tidak didasari oleh cinta. Maka itu adakah jalan hidup yang lain?. Hidup mestinya didasari oleh cinta. Bukankah dasar seluruh hidup ini adalah cinta dan ada kehidupan karena Cinta?..dari kedalaman cinta melahirkan sebuah daya cinta ilahi dan tentunya berkiblat kepada YANG ILAHI. Disinilah sebuah perwujudan cinta sebagai tanggugjawab dan sekaligus sebagai suatu kewajiban mutlak. Dari sinilah esensi dan sumber cinta ditemuhkan dari hidup. Perguatan mencari esenci dan sumber cinta melalui penjelajahan, pengalaman dan berbagai bentuk hidup yang lain.
Sebuah KEBIJAKSANAAN sejati bersumber dan berdasar pada cinta. Karena itu ia melampaui batas dinamika, menuju melampaui batas segala. Bukankah angin melampaui segala yang ada”being”. Maka perkembangan cinta berproses menjadi kemajuan penuh dan menggapai batas akhir pergulatan dari petualangan.
Cinta dan mencintai mesti menuju kepenuhan cinta. Jika demikian, suasana kehidupan menjadi kepenuhan penyelenggaraan hidup sejati. Bukankah hidup kita menuju Allah?, Mencari Allah yang menjadi misteri dalam kemisteriusan-Nya karena tetap sebagai Iman kita.Iman didasari dengan cinta.
Menyambut kehidupan ini dalam kepenuhan cinta dan penuhilah hidup ini dengan air kehidupan, yaitu cinta itu. Dari kepenuhan ini kemudian bertujuankan hidup dan kehidupan ini menuju KEHIDUPAN di masa Depan. Gapailah hidup ini untuk cinta untuk menjadi manusia sejati. Entalah...!!!
Disini izinkan saya menyisipkan sebuah puisi yang yang sedikit banyak memiliki hubungan dengan ulasan singkat diatas. Inilah puisinya:
Ada yang hilang
Walau sebutir debu
Tak ada yang mecari lagi
Nista, hilang lenyap tak bersuara


Kita tidur semua
Ya, semua kita sedang tertidur
Tapi lena tak pernah tiba
Sampai mentari membelai hari


Masih ada senang
Walau asa tak selamanya tiba
Masih banyak lorong
Walau tak semua pernah kita lalui


Senja akan terus menjelang
Sampai malam menggugat pagi,
Pagi akan kembali
Menggugat kita tuk melangkah.
Akhir Kata:Salam Damai semua saja

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda