Senin, 14 Januari 2008

Koalisi SIMAPITOWA Menolak Bergabung Kabupaten Dogiyai

Sejak pengesahan kabupaten baru Dogiyai pada 06 desember lalu pemerintah kabupaten nabire melakukan sosialisasi lahirnya kabupaten dogiyai , terakhir tanggal 21 desenmber bupati Drs. A.P youw sosialisasi di distrik kamuu, kamuu utara . Kendati demikian 8 delapan distrik yang direncanakan masuk dalam kabupaten baru dogiyai menolak bergabung dan akan tetap bergabung dengan kabupaten induk Nabire .
Maka masyarakat yang tergabung dalam koalisi masyarakat dan mahasiswa SIMAPITOWA ( distrik Siriwo, Mapia, Piyaiye, Topo, Wanggar) menggelar aksi demo penolakan bergabung dengan kabupaten baru sebab dinilai pemekaran bagian dari kepentingan elite politis dalam mengejar jabatan dan harta benda .
Aksi demo Koalisi SIMAPITOWA berlangsung di kantor DPRD Nabire rabu
09 januari lalu . Sejumlah poster, panflet dan spanduk penolakan bergabung diusung dalam aksi tersebut , “ masyarakat SIMAPITOWA tidak dapat dipisahkan darikabupaten nabire oleh siapapun ,dimanapun, karena nabire dan sSIMAPITOWA adalah satu bagian yang tidak terpisahkan “ . belum taukah Nabire dan Mapia adalah satu sejak generasi lalu . pada poster lain terpampang , 10 tahun anda sudah sial, jadi saya masih primitive. “ Boleh pemekaran asal ingat tapal batas karena itu karena itu bukan milik leluhur pejabat “ . atau “ masyarakat SIMAPITOWA memiliki hak tertinggi untuk memiliki dan menentukan .” Kami tinggal diam dan yang mau dipisahkan adalah yang berjuang pemekaran kabupaten baru dogiyai “ . Dalam aksi demo dihadirkan pula sejumlah tokoh masyarakat yang intinya menolak bergabung dengan kabupaten baru .

Matius Butu yang memimpin aksi mengatakan wilayah distrik Mapia wanggar adalah satu budaya ,nenek yang sama maka tidak dapatkan dipisahkan oleh system administrasi pemerintahan . karena itu kami beberapa distrik ,Siriwo,Mapia, Mapia Barat, Sukikai, sukikai selatan, Topo, wanggar tetap akan bergabung dengan kabuapten induk . bukan dengan kabupaten Dogiyai . entah hendak kasih nama kabupaten lembah hijau atau apapun silahkan tetapi pada dasarnya koalisi masyarakat dan mahasiswa SIMAPITOWA tetap akan bergabung dengan kabupaten induk . untuk sudah banyak kali kami lakukan aksi untuk mengkauoter simapitowa digabungkan ke kabupaten baru . pada tanggal 23 desember kami lakukan di kantor distrik Mapia- Bomomani ( 200KM dari kota nabire ), kemudian hari ini kami seluruh massa simapitowa bawa turun semua spanduk, poster , panflet yang digunakan di bomomani untuk lakukan demo di kota . Dan seluruh elemen simapitowa telah menyepakati tetap akan bergabung dengan kabupaten induk . sebab pemekaran ini diperjuangkan dalam posisi pro kontra maka kami masyarakat simapitowa tidak mau terkecoh dalam kepentingan dua pihak ini , juga tidak mau menjadi korban pemekaran . diketahui juga bahwa pemekaran baik hanya saja dalam proses pembangunan masyarakat akan jadi korban pembangunan . hal itu kami belajar dari pengalaman kabupaten lain hasil pemekaran , disana masyarakat selalu jadi korban pembangunan . semua hak ulayat simapitowa yang kaya raya sumber daya alam ini tidak mau digadaikan kepada kabupaten baru. Masyarakat akan tersingkirkan, sementara kekayaan alam masyarakat akan terkuras . Untuk itu sebelum hadir kabupaten baru ini tapal batas segera diperdakan , kemudian nama kabupaten dogiyai segera diganti deengan nama lain sebab sebagian besar daerah dogiyai milik ulayat masyarakat simapitowa. Sebelum SK pemekaran kabvupaten baru keluar segera dilakukan hal itu, sebab kami masyarakat simapitowa tetap tidak akan gabung dengan kabupaten baru “ urai butu .

Sedangkan dalam pernyataan sikap masyarakat SIMAPITOWA mengatakan selurug elemen masyarakat mulai dari mapia, mapia barat, sukikaii, sukikai selatan , Topo, sampai wanggar tetap akan bergabung dengan kabupaten induk kabupaten nabire . Kemudian masyarakat SIMAPITOWA tidak akan menyerahkan seluruh kekayaan untuk kepentingan kabupaten Lembah Hijau .



Sementara itu Ketua DPRD Nabire Daniel Buto mengatakan aspirasi warga SIMAPIOWA untuk tidak bergabung dengan kabupaten baru Dogiyai telah lama disampaikan . pada bulan desember ketika DPRD melakukan kunjungan kerja di distrikpun ada pro kontra di beberapa distrik yang masuk dalam kabupaten dogiyai . Di Bomomani warga SIMAPITOWA telah menyampaikan aspirasi saat kunjungi menjaring aspirasi masyarakat . sementara dua distrik yakni distrik Kamuu, dan kamuu utara mendesak kabupaten dogiyai dibentuk. Mapia menolak pemekaran dan tetap di Kabupaten Nabire . Anggota DPRD tidak berpihak pada situasi pro kontra ini , sehingga ambil sikap dalam prose ini tidak terlibat dalam proses pemekaran ini . sampai saat ini TIM pemekaran kabupaten belum mensosialisasikan tapal batas dan kedudukan ibukota . padahal dalam proses perjuangan kabupaten dogiyai telah diusulkan . UU Kabupaten dogiyai sedang disidang paripurnakan di DPR RI . Masyarakat Mapia 7 distrik menghendaki pada kabupaten induk . sampai hhari ini DPRD Nabire belum tanggapi oleh DPRD. Telah menerima aspirasi tersebut tapi belum dibahas , sebab ada pro dan kontra di masyarakat . sampai hari ini aparatur pemerintah
( eksekutif dan legislative)dan tim pemekaran belum bicara sama-sama .
Pemekaran UU sudah dibicarakan DPRRI tapi belum tahu kapan ditetapkan masalah tapal batas . jangankan kabupaten baru , kabuopaten baru saja hingga saaat ini belum jelas tapal antara nabire dengan kabupaten Timika, nabire –kabnpaten waropen, Nabire – kabupaten Kaimana . semua tapal batas masih bermasalah . distrik sukikai selatan belum bias kerja sebab ada masalah perbatasan dengan kamoro . “ aspirasi untuk tidak bergabung dengan kabupaten baru dogiyai sudah masuk kesekian kalinya namun hingga saat ini belum dibahas anatara esksekutif, legislative dan tim pemekaran . maka dalam waktu dekat akan dibahas “ janji Daniel buto . emanuel goo nabire

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda