Lebih Dekat dengan Kandidat Bupati Joseline Sipora Boray S.SiT
Kasak-kasuk akan keterwakilan guota perempuan dalam pilkkada Nabire yang selama ini menjadi teka-teki siapa yang akan menjadi figure bupati dari kaum perempuan selama ini . Kini mulai menjadi realita ketika Mama Joseline Sipora Boray bertekat bulat maju menjadi calon Bupati Nabire 2008-2013 . Anak perempuan dari Yoel Boray mantan Sekda Nabire semasa Adipatah dan Soenarno ini sudah bulat hati untuk maju bersaing merebut jabatan Bupati mewakili kaum perempuan Nabire khususnya dan Papua ummnya . Kenekatan Sipora Boray menuju Bupati ini akan menorehkan sejarah baru di Nabire sebab sepanjang perjalanan hidup Kabupaten ini belum ada perempuan Nabire yang berani bertarung dalam persaingan Bupati Nabire maka patut mendapat dukungan dari semua pihak baik perempuan maupun kaum laki-laki yang ada di Nabire . Patut pula mendapat tempat, kesempatan ,serta dukungan akan keberaniannya mencalonkan diri sebagai Bupati Nabire kendatipun seorang diri perempuan . Soal kemampuan Mama Boray begitu nama panggilan akrab ini tak perlu diragukan sebab sejummput kegiatan dirakit olehnya yang mampu menarik perhatian warga Nabire. Sebut saja Kegitan HUT Kartini ke 129 belum lama ini mampu menuyukseskannya dengan mengeluarkan uang dari kantongnya sendiri yang tidak sedikit jumlahnya . Atau dalam tahun ini pula sempat menghadirkan di Nabire artis populer Indonesia Loela Drakel sekaligus sempat memproduksi Kaset CD bersama artis lokal lainya . Inilah secuil kebolehan, kemampuan yang sempat diretasnya dalam rangka turut berpartipasi membangun kabupaten ini dengan keuanganan yang mengorek dari kantongnya sendiri .
“ Kepemimpinan Bupati Nabire selama ini , dari masa ke masa dipimpin oleh kaum laki-laki sehingga keadilan dalam pembaguanan bagi semua pihak termasuk perempuan jarang nampak . Bukan hanya seorang Bupati kepala Dinas atau Kepala Badan pun laki-laki lebih banyak mendominasi maka keadilan, keberpihakan kepada semua pihak kurang tersentuh . Kini saatnya perempuan siap bertarung dalam pilkada Nabire ini agar keadilan, keberpihakan kepada semua pihak dihadirkan sebab penerapan keadilan, keberpihakan kepada semua pihak selalu diterapkan dalam menata rumah tangga . Ketika perempuan terpilih sebagai Bupati maka keadilan dalam pembangunan , pembagian kewenangan akan hadir . Sebab keadilan bagi perempuan adalah penerapan secara langsung didalam rumah tangga . Sebutir telur misalnya seorang perempuan berusaha membagikan kepada semua orang dalam rumah ,ayah, anak-anak, kerabat lainnya . Kalau ada yang keluar rumah dia berusaha menyisihkan bagi mereka . Inilah kisi-kisi keadilan seorang perempuan dalam rumah tangga secara lansung . Maka kalau saja Tuhan mengijinkan untuk memimpin daerah ini,pola pembangunan diterapkan seperti seorangn perempuan menata dalam Rumah tangga . Disana akan muncul keadilan sebab perempuan memiliki dasar –dasar nilai keadilan bagi semua orang.. Modal dasar bagiamana membangun sebuah daerah perempuan sudah sekiann lamanya menerapkan dalam rumah tangga dalam keluarga . Maka tidak ada yang sulit ketika perempuan menduduki jabatan Bupati dalam implementasi pembangunan. Nabire , sebuah rumah yang dihuni oleh berbagai etnis maka implementasi pembangunan dibangun dalam sebuah rumah tangga Nabire sehingga semua pihak mendapat kebagian seperti seorang Ibu membagi makanan kepada semua orang,ayah, ibu, anak-anak,dan kerabat lainnya “ kata Joseline Sipora Boray kepada Media ini kemarin (31/05)
di nabire banyak perempuan yang mampu mengatur negeri ini , namun selama ini kepemimpinan pemerintahan oleh kaum laki-laki maka semua kebijakan, keputusan
,juga program pembangunan digenjot ala laki-laki sehingga tidak nampak kebijakan berkeadilan dan keberpihakan . kettika kepemimpinan nabire ditangan perempuan maka diyakini akan hadir nilai-nilai keadilan, keberpihakan dalam rumah besar nabire . ketika perempuan memegang cambuk kepemimpinan nabire ,maka potensi, kemampuan, perempuan yang selama ini terpendam dalam diri perempuan akan terangkat lewat keberpihakan, pemberdayaan , program bagi kaum perem puan yang notabenennya selama ini berada dibalik tembok kunkungan budaya patriarhi . padahal perempuan selama ini mampu menata , membangun keluarga , menghasilkan manusia yangt berkualitas namun selama ini pula tidak diangkat , dihargai “ urai salah satu penyantun dana sejumlah ormas di Nabire ini .
Kalau saja perempuan yang memimpin rumah Nabire selama lima tahun kedepan m maka disana akan muncul nilai-nilai kasih sayang, kepedulian , keprihatinan , keadilan ,sebab perempuan mampu menembusi hingga kekuatan budaya system patriarkhi yang ada . Selama ini perempuan hanya menjadi penonton dan pemilih bukan pada kelompok yang dipilih maka untuk menyeimbangi kelompok pemilih maka sayapun siap naik pada posisi pihak yang dipilih . Maka kesempatan ini saya akan maju untuk bertarung dalam Pilkada Nabire ini sebagai kandidat Bupati “ urai alumni Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional Yogyakarta ini .
Saya punya dambaan lanjut Boray ketika perempuan menduduki jabatan Bupati semua kebijakan , keputusan, implementasi program akan dikelola, ditata ala perempuan sebagaimana biasanya mengatur, menata dalam rumah tangga dengan berbasiskan kasih sayang, keadilan, kepedulian , keprihatinan, akan manusia entah perempuan maupun laki-laki yang berangkat dari basis Kampung . “ Kita bangun rumah Nabire menurut Perempuan sebagaimana seorang Ibu menata dalam rumah tangga . Sebab di sana seorang Ibu melihat, memperhatikam ,menata , mengelola, mengawasi semua asset yang ada di dalam rumah besar Nabire ini termasuk manusia , baik laki-laki, perempuan . Disana akan hadir keadilan , kebersamaan . Roh, jiwa, sifat, keibuan sebagai sosok perempuan akan hadir dalam kepemimpinan Bupati nanti, ketika perempuan terpilih sebagai bupati “ harap Boray .
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda